MERANGKAI NAFAS (sebuah Novel)

Siang itu keinginanku untuk buka pesbuk begitu besar. Ya, Pesbuk yang membuatku kecanduan melanglang buana di dunia maya. Memang semenjak hadirnya media sosial di muka bumi ini menghadirkan beribu warna kehidupan. Warna yang dapat dilihat dari sudut pandang berbeda. Tak butuh waktu lama kita mengenal seseorang atau sesuatu yang hadir tanpa kita prediksi sebelumnya. Kita hanya memainkan jari telunjuk diatas mouse sambil mengklik apa yang kita sukai termasuk lawan jenis yang kita sukai. Tak terlalu sukar memang untuk menemukan orang-orang yang menurut kita menarik dan memikat atau orang yang kita kagumi, idola, orang yang sulit kita temui, mencari teman atau mantan pacar yang sudah lama tak bersua atau sekedar mencari teman baru apalagi bagi yang jomblo yang menginginkan seseorang untuk hadir dalam hidupnya. Kehadiran pesbuk memang membuat umat manusia di dunia terasa terbantu karena bisa menghubungkan antar manusia dengan manusia. Dunia tak lagi seluas yang dibayangkan yang dipisahkan oleh benua dan samudera luas. Tak perlu butuh biaya dan perjalanan panjang untuk menjelajah. Sosok yang hadir dijalanan atau ditempat keramaian bukan lagi sosok yang menakutkan tapi dunia seakan selebar daun kelor hanya dengan pesbuk. Cukup dengan add (menambah pertemanan) yang di jawab dengan confirmasi menandakan bahwa pertemanan diterima. Disisi lain Pesbuk juga menjadi media penipuan dan kriminal dengan kedok iming-iming. Banyak orang tertipu dengan penampilan yang di publikasikan. Kita lihat saja kasus perkawinan seorang pria dengan seorang waria di Jawa Timur, kasus penculikan ABG, dan kasus lain-lain. Termasuk diriku yang mengenal seorang gadis yang bermula dari foto profil yang dipajang. Tersenyum dengan sorotan mata tajam dengan rambut panjang terurai berserakan. Siang itu, di ruang kerja kecanduan akan pesbuk menggebu. Tak sabar dan ingin menjelajah cepat. Namun kecanduan ku berubah kesal akibat jaringan yang sering macet yang menyebabkan loading begitu lama dan membosankan. Ku masukkan alamat email dan kata sandi pada kotak yang di sediakan oleh situs pesbuk pada layar berwarna biru. Pertama yang ku tengok adalah berapa komentar dari teman-teman pesbuk baik terhadap status yang ku update setiap harinya yang ditandai dengan angka berwarna merah di sudut kiri atas atau mengomentari status yang sama pada alamat pesbuk yang lain. Setelah itu melakukan pembaruan status dan menengok status teman-teman pesbuk yang menarik. Tanpa sengaja aku melihat status seorang teman yang menarik bagiku dengan bahasa Kuansing yang kental. Ku klik dan membaca koment-koment pengunjung lainnya. Diantara koment tersebut aku melihat foto seorang gadis yang ikut mengomentari dengan bahasa Kuansing yang kental pula. Fhoto Profil yang ditampilkan seakan membuat diriku tertarik dengan senyuman yang lepas. Ku tengok info yang dia goreskan untuk menginformasikan kepada semua pesbukers tentang dirinya termasuk status alias hubungan. Bak kata pujangga bahwa cinta hadir pada pandangan pertama memang ada benarnya. Dari pendangan itu membuat ku naksir dan ingin mengenal lebih dekat. Lalu aku add dan berharap di confirmasi secepatnya biar keinginanku bisa ditanggapi dan menjalin komunikasi. Tak lama setelah diadd, tiba di sebelah kiri atas masuk pemberitahuan bahwa permintaan ku di terima. Lalu ku lihat di deretan obrolan disudut bawah apakah dia sedang online atau melalui backberry. Akhirnya aku menemukan dirinya sedang online dan ku buka obrolan menyakan ungkapan terimakasih telah menerima permintaan ku sebagai teman dan berharap terjalin komunikasi yang akrab. Dia membalas dengan kata-kata singkat “sama-sama yea”. Aku tak puas dengan jawaban tersebut dan berharap bisa melalui komunikasi secara langsung. Ku coba minta no handpone agar aku bisa menghubungi dan sedikit merayu untuk menanyakan siapa pujaan hatinya. Ternyata permintaanku tidak ditanggapi dan mengatakan tidak punya handpone. Aku sejenak cuma diam dan berhenti mengomentari obrolan dan mencari status teman yang lain. Merajuk begitulah kira-kira yang aku rasakan. Lalu tiba-tiba offline dan komunikasi berhenti dan akupun segera menutup jendela pesbuk dan kembali menjalankan tugas pokok.(Bersambung)

Komentar